Video Blended Learning

Saturday, November 9, 2019

TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN FASILITAS BELAJAR


BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam kelangsungan hidup manusia. Proses pendidikan tidak lepas dari belajar sebab tanpa belajar manusia tidak mungkin dapat mengembangkan minat, bakat dan cita-cita yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
Di dalam proses kegiatan belajar (sekolah) siswa  untuk mencapai hasil belajar yang maksimal dan berkualitas harus didukung beberapa komponen seperti minat, bakat, cita-cita, disiplin, orang tua, guru, teman belajar, lingkungan, sarana dan prasarana belajar atau fasilitas belajar. Maka dalam hal ini, semua komponen di atas pada hakekatnya saling berhubungan dan saling bergantungan satu sama lain.

Sekolah, agar siswa  dapat menerima mata pelajaran dengan baik dan maksimal, maka dalam proses belajar di sekolah harus dilengkapi dengan fasilitas yang mendukung dalam kegiatan belajarnya. Fasilitas pembelajaran dapat membantu dosen dan siswa  dalam melaksanakan kegiatan perkuliahan di sekolah, sehingga guru dapat menyampaikan dan menyajikan materi kuliah dengan lebih bervariasi dan siswa  juga dapat dengan mudah memahami materi tersebut.
Berdasarkan rencana strategis departemen pendidikan nasional tahun 2005-2009 yang menetapkan bahwa bangsa Indonesia harus memiliki sumber daya manusia (SDM) berkualitas sehingga setiap warga negara mampu meningkatkan kualitas hidup, produktivitas, dan daya saing terhadap bangsa lain di era global. Oleh karena itu, pendidikan dituntut untuk menyiapkan SDM agar memiliki kemampuan bersaing secara global. Dengan kata lain, pendidikan bertugas untuk dapat mempersiapkan SDM yang kompeten agar mampu bersaing dalam dunia global.
Salah satu alternatif pemecahan masalah pendidikan tersebut, melalui penerapan teknologi pembelajaran, yaitu dengan mendayagunakan sumber-sumber belajar (Learning resources) yang dirancang, dimanfaatkan, dan dikelola untuk tujuan pembelajaran. Dengan demikian, aplikasi praktis teknologi pembelajaran dalam pemecahan masalah belajar mempunyai bentuk konkret dengan adanya sumber belajar yang menfasilitasi peserta didik untuk belajar.
Dalam konteks teknologi pembelajaran Pendidikan Agama Islam juga memerlukan komponen sistem pembelajaran yang perlu dirancang terlebih dahulu dalam proses desain atau pemilihan pemanfaatan, dan di kombinasikan menjadi sistem pembelajaran yang lengkap untuk mewujudkan terlaksananya proses belajar yang bertujuan dan terkontrol. Mulai dari fasilitas belajar/pembelajaran didalam teknologi pembelajaran serta penerapannya pada pembelajaran agama Islam.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi teknologi pendidikan dan fasilitas pembelajaran ?
2. Apa jenis-jenis alat teknologi pendidikan ?
3. Bagaimana perkembangan teknologi pendidikan ?
4. Bagaimana kendala dalam pengimplikasian teknologi pendidikan di indonesia ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi teknologi pendidikan dan fasilitas pembelajaran.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis alat teknologi pendidikan.
3. Untuk mengetahui perkembangan teknologi pendidikan.
4. Untuk mengetahui kendala dalam pengimplikasian teknologi pendidikan di Indonesia.


BAB II
PEMBAHASAN
1.   Definisi Teknologi Pendidikan dan Fasilitas Pembelajaran
Teknologi pendidikan adalah teori yang berkenaan dengan cara bagimana masalah-masalah belajar manusia diidentifikasi dan dipecahkan, ada pula yang menuliskan definisi teknologi adalah suatu bidang yang mencakup penerapan proses yang kompleks dan terpadu dalam menganalisis dan memecahkan masalah-masalah belajar manusia, jadi kesimpulan dari definisi keduanya adalah proses yang kompeks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi, untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelolah pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia . Dan disini disampaikan juga pengertian dari teknologi dalam pendidikan adalah penerapan teknologi terhadap proses yang berkenaan dengan berkerjanya lembanga yang bergerak dalam usaha pendidikan.
Pada awal perkembangannya (sekitar 70 tahun yang lalu), teknologi pendidikan selalu dikaitkan dengan adanya peralatan terutama yang berupa ruparungu (audiovisual). Peralatan ini pun hanya berfungsi sebagai alat bantu guru dalam mengajar. Perkembangan ini disebut sebagai paradigma pertama. Perkembangan berikutnya atau paradigm kedua bertolak dari pendekatan sistem dan teori komunikasi dalam kegiatan pendidikan. Paradigma ketiga bertolak dari pendekatan manajemen proses instruksional, dimana unsure-unsur yang masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda, dijalin secara integral. Paradigma keempat bertolak dari pendekatan ilmu perilaku, yaitu dengan memfokuskan perhatian kepada diri peserta didik agar mereka itu dapat dimungkinkan untuk belajar secara efektif dan efisien.
Teknologi pendidikan/teknologi pembelajaran. Mereka yang setuju dengan istilah teknologi pembelajaran memiliki dua pendapat. Pertama,karena kata pembelajaran lebih sesuai dengan fungsi teknologi. kedua,karena kata pendidikan lebih sesuai untuk hal-hal yang berhubungan dengan sekolah atau lingkungan pendidikan. Banyak yang beranggapan bahwa istilah pembelajaran tidak hanya mencakup pengertian pendidikan mulai TK sampai SLTA melainkan juga mencakup situasi pelatihan (training).  Menurut Knirk dan Gustafson (1986) kata “pembelajaran” khususnya berkenaan dengan permasalahan belajar dan  mengajar, sedangkan “pendidikan” terlalu luas karena mencakup segala aspek pendiddikan.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, fasilitas adalah segala hal yang dapat memudahkan perkara (kelancaran tugas dan sebagainya) atau kemudahan. Menurut Muhroji dkk  “Fasilitas belajar adalah semua yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik bergerak maupun tidak bergera\k agar tercapai tujuan pendidikan dapat berjalan lancar, teratur, efektif, dan efisien”.

2.   Jenis-jenis Alat Teknologi Pendidikan
Dalam menyampaikan pelajaran bermacam –macam alat telah diciptakan agar mempermudah murid untuk memahaminya. Alat – alat pengajaran telah mulai berkembang sejak orang membuat gambar atau diagram yang sederhana di taah atau di gua pada zaman purbakala. Setelah gambar di kembangkan menjadi huruf, lahirlah buku pelajaran yang mencapai kemajuan yang pesat sesudah diemukan alat cetak.Dan sekarang tak dapat dibayangkan lagi sekolah tanpa buku peajaran.Disamping itu papan tulis menjadi popular hingga sekarang.
Revolusi Industri sebagai akibat kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan sejak akhir abad ke – 19 turut mempengaruhi pendidikan dengan menghasilkan alat pendidikan seperti fotografi, gramofon, film, filmstrip, sampai ke radio, televisi, computer, laboratorium, bahasa, video tape, dan sebagainya.
Walaupun tiap guru menggunakan buku dan papan tulis, akan tetapi bila ia menghadapi alat pengajaran elektronik seperti tape recorder, maka banyak guru, yang enggan menggunakannya karena merasa tidak mempunyai keterampilan teknik untuk mengendalikannya. Namun semua alat pengajaran itu, betapapun modernnya mudah dipakai, kalau tidak, tentu tidak akan kaku. Video tape recorder sekarang dapat dikuasai penggunaannya oleh anak kecil. Guru hendaknya memupuk minat terhadap alat pengajaran elektronik modern dan berusaha untuk mengenal dan memanfaatkannya dalam proses mengajar – belajar. Alat – alat ini dapat memberi bantuan besar kepada guru maupun murid. Lambat laun alat-alat ini akan makin banyak digunakan dalam pengajaran bila telah disadari manfaatnya.

Disini kita bicarakan secara singkat beberapa alat pendidikan yang dapat dipandang sebagai alat teknologi pendidikan:
1. Papan Tulis
Alat pengajaran ini sangat populer, digunakan oleh sekolah yang tradisional maupun yang modern dan dapat juga dikombinasikan dengan alat pengajaran lainnya seperti radio,TV. Alat ini dimanfaatkan dalam tiap metode pengajaran.Papan tulis dapat dipakai untuk tulisan,membuat gambar, grafik, diagram peta, dan sebagainya dengan kapur yang putih maupun yang berwarna.
Setiap guru harus pandai menulis dan menggambar di papan tulis. Papan tulis harus dibersihkan sebelum digunakan,seperti membersihkan piring dari sisa-sisa makanan,sebelum digunakan untuk hidangan baru.
2. Gambar
Gambar-gambar dapat dikumpulkan dari berbagai sumber seperti kalender, majalah, surat kabar, pamphlet dari biro perjalanan, dan sebagainya. Gambar-gambar harus dikumpulkan dalam map menurut kategori tertentu agar mudah dicari kembali bila diperlukan.
3. Model
Model-model dapat merupakan tiruan dari benda yang sebenarnya seperti model mobil,kereta, rumah, binatang,dll.
4. Koleksi
Bermacam-macam koleksi dapat diadakan seperti macam-macam tekstil, batu-batuan, daun kering, mata uang, perangko, dan sebagainya.
5. Peta dan Globe
Geografi dan pelajaran sejarah akan pincang tanpa peta. Macam-macam peta harus disediakan tentang tiap bagian dunia, juga peta ekonomi, penduduk, dan sebagainya.
6. Buku Pelajaran
Buku pelajaran merupakan alat pengajaran yang paling banyak digunakan diantara semua alat pengajaran lainnya. Buku pelajaran telah digunakan sejak manusia pandai menulis dan membaca,akan tetapi meluas dengan pesat setelah ditemukannya alat cetak.
7. Film
Sejak ditemukannya film, para pendidik segera melihat manfaatnya bagi pendidikan.Film pendidikan sekarang telah sangat berkembang di Negara-negara maju.Telah banyak terdapat perpustakaan film yang meminjamkan film tentang segala mcam topik dalam tiap bidang studi.Universitas demikian pula sekolah-sekolah telah banyak mempunyai perpustakaan film sendiri.

8. Filmstrip dan Slide
Filmstrip dan slide diperlihatkan kepada murid-murid dengan menggunakan proyektor. Yang dilihat dari gambar “mati” jadi bukan gambar hidup seperti di film. Gambar itu dapat merupakan foto, table,diagram karton, reproduksi lukisan,dan sebagainya.
9. Overhead Projektor
Overhead projector dapat memproyeksikan pada layar apa yang tergambar atau tertulis pada lembaran plastic transparan. Guru dapat membuat tulisan, catatan atau gambar pada lembaran transparan itu seperti yang dapat dilakukannya ada papan tulis. Overhead projector dapat digunakan tanpa penggelap ruangan
10. Tape Recorder
Tape recorder pada saat itu bukan barang mewah lagi.Alat ini sangat serasi untuk digunakan dalam pelajaran bahasa.Laboratorium bahasa menggunakan tape recorder.
11. Siaran dalam Proses Pendidikan
Perkembangan perpustakaan dan alat audio visual,termasuk siaran radio dan televisi turut mengembangkan kesempatan dan kesanggupan untuk belajar sendiri, tanpa selalu mendapatkan bimbingan dari guru.
12. Closed Circuit Television (CCTV)
Di negara-negara maju seperti amerika, inggris, jepang , dan lain-lain CCTV telah merupakan alat pendidikan yang banyak digunakan di sekolah maupun di perguruan tinggi . CCTV harus di tangani sendiri oleh staf pendidikan yang bersangkutan, walaupun mereka bukan ahli dalam bidang siaran staf pengajar akan turut dilibatkan dalam perencanaan keseluruhan program dalam persiapannya maupun penyiarannya. Para dosen akan sering diminta untuk memberikan pelajaran demonstrasi, ceramah, dan sebagainya, melalui cctv. Dengan sendirinya yang diminta adalah tenaga pengajar yang baik.
Cctv mempunyai potensi yang sama seperti film dan tv, akan tetapi dalam menyesuaikan program dengan kebutuhan sekolah. Tentu menyamai siaran tv nasional maupun tv komersial yang sanggup mempekerjakan ahli-ahli dalam bidang materi pendidikan maupun metode penyiaran.
13. Laboratorium Bahasa
Laboratorium bahasa merupakan variasi mesin mengajar yang juga menggunakan sejumlah alat audio-visual lainnya misalnya tape recorder, film strip, pelajaran berprograma dan sebagainya.
Laboratorium yang sedernahan terdiri atas sejumlah “booth” atau “kotak” tempat anak belajar secara individual. Dengan memutar rekaman berisi pelajaran ia menjawab pertanyaan atau mengulangi kalimat atau lafal kaya-kata, kemudian mendengarkan kembali dan membandingkannya dengan “master tape”. Rekaman jawbannya dapat dihapusnya untuk mengulangi pelajaran yang belum dikuasainya, sampai benar-benar diketahuinya.
Guru bahasa dapat berhubungan dengan tiap murid, sehingga ia dapat mengontrol kemajuan tiap murid dan bila perlu mengajukan pertanyan kepadanya atau menjawab pertanyaan murid dan member penjelasan yang diperlukan.
Mesin belajar dan laboratorium bahasa mahal dan seperti alat elektronik lainya dapat rusak sehingga memerlukan reparasi dari ahli teknik yang khusus. Namun yang paling penting mengenai alat teknologi pendidikan bukan hanya soal harganya, melainkan keterampilan guru untuk menggunakannya bagi peningkatan mutu pendidikan. Makin tinggi teknologi makin tinggi pula keterampilan yang dituntut dari guru.
14. Computer
Computer adalah hasil teknologi modern yang membuka kemungkian-kemungkinan yang bersar alat pendidikan. “ computer-assisted instruction” (CAI) telah dikembangkan akhir-akhir ini dan telah membuktikan manfaatnya untuk membantu guru dalam mengajar dan membantu murid dalam belajar computer dapat sekaligus membantu puluhan murid dan di masa mendatang di harapkan ribuan pelajar sekaligus. Computer sebagai alat pembantu pendidikan masih sangat mahal , yaitu jutaan dolar, namun bila digunakan ribuan siswa biaya  untuk tiap murid per jam akan lebih murah dari pada gaji guru.
Selain mahal, computer sebagai alat belajar perlu di program oleh progremers atau penyusun pelajaran yang ahli , biasanya seorang guru yang berpengalaman mengajar beberapa tahun dan kemudian kembali masuk perguruan tinggi jurusan pendidikan untuk mencapai gelar sarjana dalam computer programming.

3.   Perkembangan Teknologi Pendidikan
Kemajuan teknologi dewasa ini dan di masa yang akan datang terutama di bidang informasi dan komunikasi menyebabkan dunia menjadi sempit cakupannya. Interaksi antara bangsa yang satu dan bangsa yang lainnya, baik disengaja maupun yang tidak disengaja menjadi semakin intensif. Demikian juga yang terjadi di Indonesia dan negara-negara di dunia, globalisasi menjadi sesuatu yang tidak bisa dihindari.
Pada era globalisasi, ada kecenderungan kuat terjadinya proses universalisasi yang melanda seluruh aspek kehidupan manusia. salah satu implikasi penyeragaman terlihat dengan muculnya gaya hidup global seperti makanan, pakaian, dan musik. Anak-anak kecil yang telah mengenal film-film kartun dari berbagai negara, kita yang sudah mengenal berbagai jenis makanan dari berbagai bangsa, dan demam mode dunia melanda semua negara adalah contoh nyata bahwa pengaruh global megalir tanpa terbendung di negara kita.
Banyak hal yang perlu dicermati agar sebagai bangsa kita tdak tertinggal oleh hal-hal baru yang terjadi secara global sehingga kita bisa beradaptasi dengan negara-negara di dunia. Di sisi lain, kita juga harus punya filter yang kuat agar pegaruh globalisasi yang negatif tidak mengganggu kehidupan bangsa kita yang menjunjung tinggi budi pekerti dan memiliki budaya yang luhur. Hal ini penting agar kita bisa menjadi bangsa yang bernartabat tanpa harus ketinggalan degan negara-negara lain.
Di bidang pendidikan, peran guru untuk mendidik peserta didik menjadi manusia yang selalu mengikuti perkembangan zaman tanpa meninggalkan akar budaya sangat pentig dalam menentukan perjalanan generasi bangsa ini. Guru dituntut menjadi pendidik yang bisa menjembatani kepentigan-kepentingan itu. Tentu saja melalui usaha-usaha nyata yang bisa diterapkan dalam mendidik peserta didiknya.
Teknologi pendidikan dan teknologi pembelajaran di Indonesia mulai hadir sejak era pertengahan 1970-an. Kehadirannya ditandai dengan pertumbuhan program studi (prodi) Teknologi Pedidikan baik untuk jenjang S-1 maupun program Pascasarjana tidak hanya di universitas eks IKIP, melainkan universitas lain, PT maupun PTS. Tujuan awal pendirian prodi ini adalah untuk menyiapkan SDM yang kompeten, dan tangguh dalam upaya mendukung peningkatan mutu pendidikan di Indonesia melalui berbagai inovasi (teknologi) di berbagai jenjang pendidikan.

4.   Kendala Dalam Pengimplikasian Teknologi Pendidikan Di Indonesia
Teknologi dan internet memiliki banyak manfaat, maka penting bagi kita untuk segera menggunakannya. Namun ada beberapa kendala di Indonesia yang menyebabkan teknologi dan internet belum dapat digunakan seoptimal mungkin. Salah satu penyebab utama adalah kurangnya ketersediaan sumber daya manusia, proses transformasi teknologi, infrastruktur telekomunikasi, dan perangkat hukum yang mengaturnya. Selain itu, masih terdapat kekurangan pada hal penanganan infastuktur teknologi komunikasi, multimediadan informasi yang merupakan prasyarat terselenggaranya teknologi untuk pendidikan, sementara penetrasi komputer di Indonesia masih mahal, bahkan jaringan telepon masih belum tersedia di berbagai tempat di Indonesia. Untuk itu, perlu dipikirkan akses ke internet tanpa melalui komputer pribadi di rumah. Tempat akses internet pun harus diperlebar jangkauannya melalui fasilitas di kampus, sekolah, dan yang lainnya.
Pada tingkat global, perkembangan teknologi telah memengaruhi seluruh bidang kehidupan umat manusia. membicarakan pengaruh teknologi pada berbagai bidang lain tetu memerlukan waktu diskusi yang sangat panjang. Dan dalam bidang pendidikan mendapatkan manfaat lebih dalam kaitannya dengan kemampuan teknologi untuk mengolah dan menyebarkan informasi.
Oleh karena itu, sudah selayaknya lembaga-lembaga pendidikan yang ada segera memperkenalkan dan memulai penggunaan teknologi sebagai basis pembelajaran yang lebih mutakhir. Hal ini penting, mengingat penggunaan teknologi merupakan salah satu faktor penting yang memugkikan kecepata transformasi ilmu pengetahuan kepada para peserta didik, generasi bangsa ini secara lebih luas. Dalam konteks yang lebih spesifik, dapat dikatakan bahwa kebijakan penyelenggaraan pendidikan, baik yag diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, maupun masyarakat harus mampu memberikan akses pemahaman dan penguasaan teknologi mutakhir yang luas kepada para peserta didik.
Program pembangunan pendidikan yang terpadu, terarah dan berbasis teknologi paling tidak akan memberikan multiplier effect dan nurturing effect terhadap hampir semua sisi pembangunan pendidikan, sehingga teknologi berfungsi untuk memperkecil kesenjangan penguasaan teknologi mutakhir, khususnya dalam dunia pendidikan. Pembangunan pendidikan berbasis teknologi setidaknya memberikan dua keuntugan.
Pertama, sebagai pendorong komunitas pendidikan (termasuk guru) untuk lebih apresiatif dan proaktif dalam memaksimalisasi potensi pendidikan.
Kedua, memberikan kesempatan luas kepada peserta didik dalam memanfaatkan setiap potensi yang ada, yang dapat diperoleh dari sumber-sumber yang tidak terbatas.
Manfaat Dan Fungsi E-Learning Bagi Pendidikan Agama Islam
Teknologi merupakan salah satu budaya dari hasil penerapan praktis ilmu pengetahuan. Tehnologi di satu aspek dapat membawa dampak positif berupa kemajuan dan kesejahteraan bagi manusia, teknologi paada aspek lainnya dapat membawa dampak negatif berupa ketimpangan dalam kehidupan. Oleh karena itu, teknologi dapat dianggap bersifat netral. Hal ini berarti tehnologi dapat digunakan oleh manusia untuk mencapai kemaslahatan dan untuk menghancurkan manusia itu sendiri.
Terdapat tiga fungsi e-learning dalam kegiatan pembelajaran didalam kelas (classroom instrucion), yaitu sebagai suplemen (tambahan) yang sifatnya pilihan (opsional), pelengkap (komplemen), atau pengganti (substitusi).
Suplemen (tambahan)
E-learning berfungsi sebagai suplemen (tambahan), yaitu: peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi e-learning atau tidak. Dalam hal ini tidak ada kewajiban atau keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi e-learning. Sekalipun sifatnya optimal, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan.
Komplemen (pelengkap)
E-learning berfungsi sebagai komplemen (pelengkap) yaitu: materinya diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik didalam kelas. Di sini berarti materi e-learning diprogramkan untuk menjadi materi reinforcement (penguatan) atau remedial bagi peserta didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Substitusi (pengganti)
Beberapa perguruan tinggi di negara-negara maju memberikan beberapa alternatif model kegiatan pembelajaran/perkuliahan kepada para peserta didiknya. Tujuannya agar peserta didik dapat secara fleksibel mengelola kegiatan perkuliahannya sesuai dengan waktu dan aktivitas sehari-hari peserta didik. Ada tiga alternatif model kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih peserta didik, yaitu: 1.) sepenuhnya secara tatap muka (konvensional); 2.) sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet; 3.) sepenuhnya melalui internet.
Altenatif model pembelajaran mana pun yang akan dipilih pesrta didik tidak menjadi masalah dalam penilaian karena semua model penyajian materi perkuliahan mendapatkan pengakuan atau penilaian yang sama. Jika peserta didik dapat menyelesaikan program perkuliannya dan lulus melalui cara konvensional atau sepenuhnya melalui internet, atau melalui perpaduan kedua model ini, maka institusi penyelenggara pendidikan akan memberikan pengakuan yang sama. Keadaan yang fleksibel ini dinilai sangat membantu untuk mempercepat penyelesaian perkuliahannya.
E-learning dapat mempermudah interaksi antara peserta didik dan materi pelajaran. Demikian juga interaksi antara peserta didik dan pendidik/instruktur maupun antara sesama peserta didik dapat saling berbagi informasi atau pendapat melalui beberapa hal yang menyangkut pelajaran ataupun kebutuhan pengembangan diri peserta didik.
Pendidik /instruktur dapat menempatkan bahan-bahan belajar dan tugas-tugas yang harus dikerjakkan oleh peserta didik ditempat tertentu di dalam websites untuk diakses oleh para peserta didik. Sesuai dengan kebutuhan, pendidik/instruktur dapat pula memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengakses bahan belajar tertentu maupun soal-soal ujian yang hanya dapat diakses oleh peserta didik sekali saja dan dalam rentang waktu tertentu pula.
BAB III
PENUTUP
1.   Kesimpulan
Teknologi pendidikan adalah teori yang berkenaan dengan cara bagimana masalah-masalah belajar manusia diidentifikasi dan dipecahkan, ada pula yang menuliskan definisi teknologi adalah suatu bidang yang mencakup penerapan proses yang kompleks dan terpadu dalam menganalisis dan memecahkan masalah-masalah belajar manusia, jadi kesimpulan dari definisi keduanya adalah proses yang kompeks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi, untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelolah pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia . Dan disini disampaikan juga pengertian dari teknologi dalam pendidikan adalah penerapan teknologi terhadap proses yang berkenaan dengan berkerjanya lembanga yang bergerak dalam usaha pendidikan.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, fasilitas adalah segala hal yang dapat memudahkan perkara (kelancaran tugas dan sebagainya) atau kemudahan. Menurut Muhroji dkk  “Fasilitas belajar adalah semua yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik bergerak maupun tidak bergera\k agar tercapai tujuan pendidikan dapat berjalan lancar, teratur, efektif, dan efisien”.
Revolusi Industri sebagai akibat kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan sejak akhir abad ke – 19 turut mempengaruhi pendidikan dengan menghasilkan alat pendidikan seperti fotografi, gramofon, film, filmstrip, sampai ke radio, televisi, computer, laboratorium, bahasa, video tape, dan sebagainya.
Teknologi pendidikan dan teknologi pembelajaran di Indonesia mulai hadir sejak era pertengahan 1970-an. Kehadirannya ditandai dengan pertumbuhan program studi (prodi) Teknologi Pedidikan baik untuk jenjang S-1 maupun program Pascasarjana tidak hanya di universitas eks IKIP, melainkan universitas lain, PT maupun PTS.
Ada beberapa kendala di Indonesia yang menyebabkan teknologi dan internet belum dapat digunakan seoptimal mungkin. Salah satu penyebab utama adalah kurangnya ketersediaan sumber daya manusia, proses transformasi teknologi, infrastruktur telekomunikasi, dan perangkat hukum yang mengaturnya.

2.   Saran
 Demikian  makalah ini  kami susun penulis menyadari  dalam makalah ini  masih banyak kekurangan  dan jauh dari kesan yang sempurna  . oleh karena itu , kritik dan saran yang membanggun  demi kesempurnaan  makalah ini.  Akhirnya semoga makalah ini bisa bermanfaat   bagi kita semua.


DAFTAR PUSTAKA
http://aridarmawan16.blogspot.com/2017/01/teknologi-pendidikan-dan-fasilitas.html
https://sofwatilmaula.wordpress.com/2017/05/12/teknologi-pendidikan-sebagai-fasilitas-belajar-pada-pendidikan-agama-islam/
http://liamadanialia.blogspot.com/2017/01/fasilitas-belajar-pembelajaran.html
https://sangpembedauniat.wordpress.com/2015/10/16/fasilitas-belajar-atau-pembelajaran-facilitating-learning-teknologi-pendidikan-dan-penerapannya-dalam-pendidikan/
https://nurhafidohblog.wordpress.com/2017/05/03/teknologi-pendidikan-sebagai-fasilitas-belajar-atau-pembelajaran-pada-pendidikan-agama-islam-2/

8 comments:

  1. However, may be} liable for the correct positioning of your wager on the structure no matter whether the wager is positioned by the supplier. Inside and out of doors refer to where on the roulette board the bets are being positioned. 1xbet Bets which might be} positioned on the numbers are known as inside, and bets positioned on other sections of the board are known as exterior. The Chi Square Goodness of Fit test is considered the “gold standard” of testing for all kinds of issues surrounding the randomness of the wheel head. Not only will it determine if normal wear and tear has created a problem, Chi Square may even determine if the wheel head has been altered by a buyer or a dishonest worker. Chi Square exams must be used to verify all wheel heads minimal of|no much less than} once as} yearly.

    ReplyDelete
  2. Dalam Hal jasa arsitek malang, Artikel Anda sangat berharga dan bermutu. Saya mendapatkan banyak ilmu dan wawasan dari artikel Anda. jasa arsitek malang

    ReplyDelete
  3. Dalam Hal Kitchen Set Kediri, Your article is very valuable and informative. I gain a lot of knowledge and insights from your article. Kitchen Set Kediri

    ReplyDelete
  4. "Teknologi Pendidikan dan Fasilitas Belajar" adalah sebuah artikel yang memberikan wawasan mendalam tentang peran teknologi dalam meningkatkan pengalaman belajar. Dengan penekanan pada inovasi dan integrasi teknologi dalam ruang pembelajaran, artikel ini mengilustrasikan bagaimana perkembangan teknologi telah mengubah lanskap pendidikan dengan menyediakan akses yang lebih luas dan lebih interaktif terhadap sumber daya pembelajaran. Dari aplikasi mobile hingga platform e-learning, pembahasan mengenai berbagai fasilitas belajar memperlihatkan bagaimana teknologi memberikan kemungkinan baru untuk pengajaran yang berpusat pada siswa dan memfasilitasi pembelajaran yang kolaboratif dan berbasis proyek.
    Fairfax Divorce Lawyer

    ReplyDelete
  5. seriap pekerjaan jasa desain rumah jakarta Apa dan siapa saja yang jasa desain rumah jakarta, Your article is very helpful and useful. I get a lot of practical and easy-to-implement tips and advice from your article. jasa desain rumah jakarta

    ReplyDelete
  6. I thoroughly enjoyed reading this insightful article on technology, education, and facilities! The author has done an excellent job of highlighting the importance of integrating modern technologies into educational systems to enhance learning experiences for students. It's impressive how these advancements can help bridge gaps and promote inclusivity in classrooms. Keep up the great work! 🌐🎓🚀
    Registro Central Violencia Doméstica Nueva Jersey
    Orden Protección Nueva Jersey
    New Jersey District Court Protective Order

    ReplyDelete
  7. Educational technology refers to tools and resources that enhance learning through digital means, such as online platforms, interactive software, and multimedia content. Learning facilities include physical and virtual spaces equipped with technology, designed to support education, promote engagement, and facilitate collaboration, helping students access resources and improve learning outcomes. Prioritize effective communication, keeping clients informed at every stage. Maintain professionalism and respect in all interactions, even during adversarial proceedings.
    abogado transito madison va

    ReplyDelete